Monday, July 9, 2007

7 Keajaiban Dunia (Baru)

Main article: New Seven Wonders of the World

Two "New Seven Wonders" lists have been promoted since
2000.

In 2001 an initiative was started by Swiss corporation New Open
World Corporation (NOWC) to choose the New Seven Wonders of the World from a
selection of 200 existing monuments for profit. Twenty-one finalists were
announced January 1, 2006. The results were announced on July 7, 2007 and are:

Great Wall of China, China
Petra, Jordan
Christ the Redeemer (statue), Brazil
Machu Picchu, Peru
Chichen Itza, Mexico
Colosseum, Italy
Taj Mahal, India
Great Pyramid, Egypt [Honorary Candidate]


Sumber:Wikipedia


Saya jadi bertanya-tanya. Mana Candi Borobudur? Bukankah Borobudur termasuk salah satu dari 7 Keajaiban Dunia juga? Itu yang saya dengar dan pelajari waktu kecil.

Tapi, setelah selidik sekilas di dunia google,... gak ada informasi yang mengatakan kalau Borobudur termasuk dari 7 Keajaiban Dunia. Candi Borobudur gak pernah termasuk dalam daftar dari 7 keajaiban dunia!! Borobudur cuma masuk di daftar “The Forgotten Wonders di situs WonderClub.com.
Juga Borobudur diakui sebagai salah satu dari daftar warisan dunia (World Heritage List/WHL) oleh UNESCO Nomor 592 Tahun 1991.

Lalu kemarin, telah dikeluarkan daftar 7 Keajaiban Dunia Baru. Daftar ini berawal dari sebuah yayasan di luar negeri yang mengampanyekan program New Seven Wonders of the World. Dipelopori oleh petualang asal Swiss, Bernard Weber, pemilihan tujuh keajaiban dunia versi baru ini dimulai dari tahun 1999, melibatkan 20 juta orang di dunia dengan sistem jajak pendapat melalui internet dan telepon. Pemilihan nominasi dilakukan secara bertahap. Pada awalnya telah masuk 200 unggulan dari berbagai negara, yang selanjutnya diperas secara bertahap hingga menjadi 21. Konon, sejak babak awal seleksi, dari 200 usul menjadi 70 unggulan, Candi Borobudur, tidak termasuk sebagai finalis. Sedangkan Opera House Sydney dan Patung Liberty masuk dalam daftar. C'mon.... how silly was that ??!! Gak tau siapa yang salah, si pak Weber yang kuper dan bukan petualang sejati, ato instansi terkait tertentu di Indonesia yang gak tanggap dan cekatan.

Ada berbagai kelemahan dari program ini:

  • Pemilihan ini tidak diakui oleh lembaga internasional seperti UNESCO dan dianggap sebagai proyek pribadi Pak Webber.
  • Negara berkembang seperti Indonesia yang kurang akrab dengan internet dan telepon kurang bisa mensosialisikan pemilihan ini.
  • Kriteria pemilihan tidak jelas, cuma berdasarkan selera pemilih. obyektivitasnya diragukan
  • Jajak pendapat yang menggunakan internet dan telepon juga akan membatasi responden pada kalangan tertentu yang akrab dengan internet maupun telepon internasional saja.
  • Sistem pemilihan sama kayak pemilihan bintang idola televisi
  • Pemenang adalah yang bisa mengumpulkan dukungan dengan berbagai cara, belum tentu yang terbaik.
Walaupun demikian, hanya sebagian kecil (salah satunya mungkin saya) yang menyadari hal diatas. Daftar 7 Keajaiban Dunia Baru telah disebarluaskan, mendunia, dan cukup sensasional. Siapa yang akan peduli sama kenyataan diatas? Siapa yang akan peduli sama sejarah pemilihan daftar baru tersebut? Daftar baru sudah di keluar dan di sebarluaskan. Tentu saja akan menguntungkan negara-negara yang tercantum dalam daftar baru tersebut, terutama untuk meningkatkan popularitas dan tujuan pariwisata, dan meningkatkan pendapatan negara.

Contohnya adalah tempat dimana saya tinggal sekarang, masyarakat merayakan hasil jajak pendapat tersebut dengan kembang api dan keramaian di tengah kota semalam suntuk. Tentu saja setelah sebelumnya rakyat didorong untuk berpatisipasi dalam jajak pendapat ini. Dimana-mana di pasang slogan "Vote for Petra". (Untuk catatan, Petra memang pantas untuk dinobatkan jadi salah satu keajaiban dunia)

Kembali ke Candi Borobudur. Berdasarkan fakta diatas memang tidak seharusnya menjadi masalah kalau Borobudur tidak termasuk dalam daftar diatas. Tetapi, apa salahnya kalau bisa masuk dalam daftar tersebut atau setidak-tidaknya termasuk dalam finalis? Bukankah akan menambah kepopuleran, kebanggaan, dan pendapatan bangsa? Kenyataan bahwa candi ini bahkan tidak termasuk dalam daftar finalis, sangat mengecewakan. Beberapa orang asing yang saya kenal bahkan sangat menyayangkan hal ini. Pertanyaannya adalah: Mengapa?? Kurang tua? Kurang otentik? Kurang ajaib? atau kurang terkenal?

Kenyataan bahwa Borobudur masih termasuk dalam daftar WHL dimana kriteria WHL sangat jelas dan melalui proses penilaian yang panjang, serta dimonitor secara terus-menerus sebenarnya cukup membanggakan. Tetapi sekali lagi, hanya segelintir orang yang tau tentang hal ini.

Ditengah keterpurukan dunia kepariwisataan Indonesia, terutama karena alasan keamanan, travel warning yang disebarluaskan lewat internet untuk memperingatkan warga negara asing 'bahaya'nya travel ke Indonesia, masuknya Airlines Indonesia dalam blacklist di Eropa, ditambah berita 7 keajaiban dunia baru ini tentunya akan mempengaruhi persepsi masyarat dunia. Nama Borobudur mungkin akan semakin tenggelam dan akhirnya jumlah wisatawan asing akan semakin berkurang.

Duh, napa jadi sok nasionalis dan serius banget ya? Cape juga serius gini :D But I', seriously annoyed with this. Gemes gitu loh. :)

Tapi, ok juga kali ya kalau bisa liat beberapa tempat yang disebut 7 Keajaiban Dunia Baru itu. Dari sini, mudah-mudahan saya bisa liat Petra, Collosseum di Itali, dan Great Pyramid di Mesir. (*grin*)

1 comment:

Anonymous said...

buset..rajin bener..pasti krn dunia percetingan lg sepi neh...