Wednesday, April 11, 2007

Bingung Bahasa


Pardon my posting that I had to put in Bahasa lately. Since I just got back from Jakarta, Bahasa seemed to be the easiest and quicker way to write and blog at the moment. Plus I got confused with new language that I am now learning..... ;p So you have no choice but enjoy my stories in Bahasa for the time being.

Pernah belajar bahasa asing ? Pasti pernah. Kalo mau belajar bahasa asing bahasa apa yang pertama kali kalian dipelajari? Inggris? Pastinya ya. Rasanya gak perlu ditanya lagi kenapa. Jaman sekarang seperti sudah keharusan untuk mempelajari bahasa ini karna katanya bahasa
ini bahasa paling penting di dunia yang semakin global ini.

Lalu kalau sudah bisa cas cis cus atau paling nggak ngerti Bahasa Inggris dan diberi kesempatan buat belajar bahasa lain, dari seribu satu macam bahasa yang ada di dunia ini, bahasa apa yang kalian pengen pelajari? dan mengapa?

Bahasa Mandarin mungkin? Secara bahasa ini katanya jadi bahasa penting ke dua di dunia, terutama dunia bisnis, ditambah dengan mem-boomingnya film dan artis hongkong/asia, banyak orang jadi tertarik untuk bisa bicara langsung dengan artis hongkong pujaan mereka. Bahasa Jepang? Jerman? Perancis? Spanyol? Nice! Dengan berbagai alasan banyak orang mempelajari bahasa tersebut. Mulai dari ikut-ikutan teman, ikut-ikutan trend, sampai karena keharusan karena akan bekerja, sekolah, atau pindah ke negara yang mempunyai bahasa-bahasa asing tersebut.

Tapi apakah pernah terpikir buat belajar bahasa Arab ?? Terus terang, buat saya, gak kepikiran sama sekali. Pernah belajar bahasa Mandarin, dan pernah pingin belajar bahasa Perancis dan Spanyol. Gak pernah terbayang saya ngomong bahasa Arab, apalagi belajar. No offence, saya gak melihat perlunya saya belajar bahasa tersebut. Tapi sekarang, mau ga mau saya harus belajar,...(hiks)... karena saya sekarang sudah merasa perlu. Memang awalnya aneh, tapi setelah mulai belajar, saya jadi heboh sendiri. Ternyata seru, menarik. Sekaligus bikin pusing. Kepusingan ini wajar karena saya belajar secara intensif dan ekpress. Digenjot 4 jam sehari setiap hari untuk bisa mempelajari terutama percakapan penting sehari-hari, menghafal 1001 perbendaharaan kata baru dan dasar-dasar huruf arab untuk paling nggak bisa baca. Cukup melelahkan... (pffiuuh....)

Bahasa asing, apa pun itu, dari negara manapun, ternyata menarik untuk dipelajari. Saya baru sadar kalau bahasa ibu tetap menjadi dasar saya (dan saya yakin juga untuk kebanyakan orang) dalam mentranslate bahasa asing. Misalnya dulu, bila seseorang bicara bahasa inggris,.. otomatis otak saya akan mentranslate ke bahasa indonesia terlebih dahulu, dan kebalikannya. Tapi itu dulu... sekarang, semakin sering bicara/practice, hanya untuk vocab-vocab tertentu yang masih harus melalui proses panjang tersebut, selebihnya mengalir begitu saja.

Dan sudah hampir seminggu ini, saya belajar bahasa Arab dengan tutor yang menggunakan bahasa inggris. Maka prosesnya jadi lebih panjang. Pada saat si tutor bicara bahasa arab, lalu menstralate dalam inggris, otomatis otak saya translate ke Bahasa Indonesia dulu, lalu balik lagi ke bahasa inggris, lalu ke bahasa Arab. Dan sebaliknya. Jadilah beberapa kali saya 'belibet', bingung, dan akhirnya yang keluar dari mulut saya bahasa Indonesia. Duh bikin sakit kepala. :) Tapi ternyata bukan saya saja. My hubby, dia lebih sering lagi mengeluarkan kata-kata bahasa indonesia. Aneh! :D

2 comments:

cendee said...

hmm..pusing ya..apalagi nulisnya..hahhaha..uda blajar cara nulisnya?..

Nencee said...

udah belajar cara nulis. Lebih ribet lagi tuh :). Banyak kata2 yang udah gue kenal, ampir sama bahasa indo. Misalnya Kursi, Bait (=rumah), Jumat, Kemis, Ahad, Subuh, Isak, Azhar, Maghrib, Lohor, Kitab (=buku), Daftar (=notebook), Salam (=peace), Wahed (=1),Hamzah (=2), asalamualaikum, waalaikumsalam,alhamdulilah,dll dll :D