Katherine Gorge at Nitmiluk National Park, NT
Yep, ini adalah cerita lanjutan tentang jalan-jalan waktu liburan Natal & Taun Baru kemarin.
Meskipun udara gak bersahabat buat saya (= sangat panas), kami sempatkan juga untuk mengintip Territory Wild Life Park, Museum and Art Gallery of The Northern Territory,dan exploring kota terbesar ke 3 di daerah NT, Katherine selama 3 hari.
Territory Wild Life Park cukup menarik. Berada di lokasi sekitar Berry Springs, kurang lebih 1 jam dari Darwin. Idenya kawasan ini adalah seperti cagar alam, yang melindungi binatang dan tanaman serta ekosistemnya. Jadi selain ada exhibit aquarium, aviary (kandang burung besar), reptiles, juga ada kandang2 binatang khas Northern Territory seperti kerbau, babi, dan wallaby. Area yang cukup luas, dari exhibit satu dan lainnya dipisahkan oleh pohon-pohon besar, danau, dan sungai, sehingga terutama buat saya yang gak hobi jalan kaki, gak mungkin melihat semua exhibit dengan jalan kaki. Apalagi kami harus jalan kaki lumayan jauh di dalam setiap exhibit. Jadilah kami harus menggunakan shelter bus untuk mengantarkan dari satu exhibit ke exhibit lainnya. Pada saat kami disana. Panasnya sekitar 34 derajat C,... cukup panas buat saya (Tidak terlalu panas buat hubby dan orang tuanya). Tolooong! :) Keringat bercucuran, terutama di muka. Bisa dilihat di foto, betapa glowing dan shiny - nya muka saya :) Sangat sangat tidak nyaman dan melelahkan (Tapi senang kok.. he..he..) Sayangnya kami tidak sempat pergi ke sumber mata air panas, Berry Spring, tidak jauh dari lokasi wild life park ini, karena hujan mengguyur cukup deras tepat pada saat kami akan menuju kesana dan hari sudah cukup sore.
Look at my shiny-wet forehead!
Museum and Art Gallery of NT juga menarik. Sangat berbeda dari Museum dan Art Gallery di Sydney atau Adelaide. Disini lebih banyak menampilkan budaya dan art Aboriginal, penduduk asli Australia. Tapi buat saya, art gallery di Sydney lebih menarik.
Yang jadi 'highlight' dari liburan kali ini adalah kunjungan kami ke wilayah sekitar Katherine. Dibutuhkan sekitar 3 jam naik mobil dari Darwin. Kami juga berkunjung ke kota yang berada di tengah-tengah antara Darwin dan Katherine, yaitu kota bersejarah, Pine Creek. Penduduk awal yang datang dan berdiam di kota ini adalah imigran-imigran yang datang untuk menambang emas. Banyak ditemukannya tambang emas di sekitar Pine Creek sekitar tahun 1800an - 1995.
Keterangan tentang kota ini bisa dibaca di papan.
Katherine hanya kota kecil di sekitar wilayah Katherine. Penduduk pertama yang mendiami wilayah ini adalah orang Aborigin, suku Jowoyn dan Dagomen. Pada tahun 1862, John McDouall Stuart (Penjelajah dari Inggris) melewati daerah ini dan menamakan sungai yang melintas di daerah ini "Katherine" sesuai dengan nama anak perempuan James Chambers, orang yang mensposori dan membiayai penjelajahan John Stuart dari Port Augusta - Darwin. Kota ini mulai berkembang dengan dibangunnya Stasiun Telegram tahun 1872.
Di Katherine, kami menginap 2 malam di Knott Crossing Resort. Cukup nyaman, dengan kolam renang air asin yang menyejukkan dan service yang baik. Tetapi dapet pengalaman terburuk dalam sejarah makan malam di restoran. Malam pertama kami makan malam di Katie's Bistro, restoran di resort tersebut, kami harus menunggu lebih dari 2 jam untuk mendapatkan menu utama kami. Alhasil, maag saya kambuh malam itu. Rupanya banyaknya pengunjung malam itu tidak normal, alias 2 kali lebih banyak daripada biasanya. Pelayanan bistro normal kembali keesokan harinya. Disini kami sempatkan untuk mengunjungi Katherine Museum, naik kapal menyusuri sungai Katherine, menikmati pemandang Katherine Gorge di Nitmiluk National Park, mengagumi indahnya staglatit, staglanit, kristal, bebatuan, dan colon di Cutta Cutta Cave, berangin-angin di Edith Fall, dan terheran-heran melihat perkampungan termite,... dengan giant termite mound-nya. Lagi-lagi, udara sangat panas selama 3 hari itu. Dan celakanya kami harus ber jemur-jemur ria pada setiap tempat yang kami kunjungi. Panas dan keringatan sih sebenernya gak masalah. Cuma yang paling saya gak mau, dan adalah kalau kulit saya tambah hitam.... dan rasanya waktu itu saya sudah tambah 3kali lipat lebih hitam :( ... Terutama pada saat kami mengikuti cruise tour di Katherine Gorge, kami harus naik turun kapal dan berjalan diantara bebatuan dan dibawah teriknya matahari menuju kapal selanjutnya, saya satu-satunya orang yang paling siap dengan peralatan perang untuk melindungi kulit, yaitu kacamata, topi, celana panjang, sepatu, pasmina, dan payung. Dimana orang lain memakai baju seminim mungkin, n pake sandal. Pasti mereka pikir saya orang paling aneh di dunia. :D
@ Katherine Gorge dan Cutta Cutta Cave
Giant termite mound and the museum in Katherine