Saya yakin kebanyakan orang lebih tahu bahwa Australia merupakan negara yang mempunyai 4 musim. Tetapi karena benua Australia cukup besar (7,687,000 sq km) dan juga karena letak geografinya yang berada cukup dekat dan di bagian selatan garis ekuator, ternyata 4 musim tidak dialami oleh semua daerah di Australia.
Kota Darwin berada di pesisir pantai laut Timor, dan berada lebih dekat dengan ibukota 3 negara lain daripada ibukota Australia sendiri (Canberra). Darwin berada sekitar 3144 km dari Canberra, sedangkan Dili (Timor Timur) hanya 656 km dari Darwin, Port Moresby (Papua Nugini) 1818 km, dan Jakarta (Indonesia) 2735 km. Maka tidak heran kalau Darwin merupakan kota di Australia yang beriklim tropis.
Sedikit sejarah tentang kota Darwin:
Darwin adalah ibukota dari Australia bagian Utara yang dikenal dengan Northern Territory. Northern Territory sendiri dulunya menjadi satu wilayah dengan Australia Selatan (South Australia).
Tanggal 05 Feb 1869, Gubernur Jenderal South Australia mendirikan perkampungan kecil yang terdiri dari 135 orang laki2 dan perempuan di Pelabuhan Darwin. Dia menamakan perkampungan itu: Palmerston. Kemudian mulai masuk teknologi telegram yang dapat menghubungkan Palmerston dengan kota-kota lain di Australia dan dunia tahun 1870. Kota ini kemudian semakin berkembang dengan ditemukannya tambang emas di Pine Creek sekitar tahun 1880an.
Wilayah Australia Selatan kemudian dipisah menjadi 2 wilayah pada tahun 1911, menjadi South Australia (bagian selatan) dan Northern Territory (bagian utara). Kota Palmerston kemudian menjadi ibukota Australia bagian utara, dan namanya diganti menjadi Darwin - demi menghormati Charles Darwin, yang kapalnya merupakan kapal Inggris pertama yang singgah di pelabuhan kota ini pada tahun 1939. Charles Darwin adalah seorang penyelidik alam (naturalist) dari Inggris yang kemudian terkenal dengan teori Evolusinya.
Tanggal 19 Feb 1942 kota ini terkena serangan bom dari udara oleh Jepang pada saat perang dunia II. Armada angkatan udara Jepang yang menyerang Darwin tersebut adalah armada yang sama dengan yang menyerang Pearl Harbour. Sejarah mencatat bahwa bom yang dijatuhkan di Darwin lebih besar daripada yang dijatuhkan di Pearl Harbour. Sekitar 243 orang menjadi korban dalam peristiwa ini dan kota Darwin hancur total. Kota ini kemudian bangkit dan dibangun kembali hingga sekarang.
Sedikit tentang iklim dan populasi.
Berdasarkan biro Statistik Australia tahun 2005, ada sekitar 111,300 orang tinggal di Darwin. Darwin mempunyai populasi Indigenous Australian (penduduk asli Australia), yang biasa disebut orang Aborigin, terbesar dibanding ibukota-ibukota lain di Australia. Darwin juga merupakan kota yang mempunyai persentase yang besar untuk penduduk pendatang dari South East Asia. Karena keragaman ras dan budaya yang ada di Darwin, terutama dari group2 orang dari Indonesia, Timor-timur, Vietnam, Filipin, Papua Nugini, Yunani, dan Italia, Darwin sering disebul sebagai "multicultural capital of Australia".
Secara ekonomi, pelabuhan di Darwin merupakan sarana paling penting terutama untuk ekspor ternak, mineral, dan gas. Kota ini juga menjadi pangkalan Tentara Australia terbesar, termasuk fasilitas angkatan laut yang kapal-kapal patroli untuk memonitor laut Australia bagian utara.
Iklim di Darwin adalah tropis, dengan 2 musim yang dikenal dengan musim kering (dry season) sekitar Mei - September dan musim hujan (wet season) Oktober-April . Tidak seperti namanya, Dry Season ternyata adalah musim yang sangat ditunggu masyarakat Darwin, karena saat itu kota ini menerima angin musim dingin dari Selatan. Tidak ada hujan, dan tingkat kelembaban udara turun hingga sekitar 25%. Temperatur sekitar 29-30 derajat C pada siang hari, dan bisa turun hingga 15 derajat di malam dan pagi hari. Musim ini sangat tepat untuk berlibur dan bermain di pantai.
Kebalikannya, pada saat wet season, hujan sangat sering terjadi disertai badai dan angin topan. Tingkat kelembaban udara naik hingga 70-95%. Kota ini sangat rawan dengan Cyclone (angin topan). Angin topan pertama yang menghampiri kota ini adalah pada tahun 1867. Pada tahun 1974 kota ini hancur karena angin topan yang sangat besar (Cyclone Tracy). Pada musim hujan ini udara bisa terasa sangat panas dan lembab. Terasa tidak nyaman untuk jalan-jalan ke luar kota, dan pantai biasanya tertutup untuk umum karena biasanya juga menjadi musim binatang jelly fish, dan angin besar dan hujan yang datang pada musim ini.
Rumah mewah di Cullen Bay
"Orang Asli" bersantai ria di salah satu taman kota
Food Court di Casuarina Square, the one and only mall in Darwin
Foto2 Darwin lain (yang lebih menarik) dan sekitarnya bisa dilihat di foto album.
Serba-serbi
1. Tidak ada hari tanpa berita tentang buaya. Perairan sekitar kota ini dipenuhi oleh habitat buaya. Entah di sungai maupun di laut. Buaya air asin malah yang paling ganas. Oleh karena itu tidak heran kalau disini banyak peternakan buaya, dan berbagai atraksi turis yang berhubungan dengan buaya. Ada crododilus park, jumping crocodile, etc etc. Masyarakat disini harus rela membagi perairan dengan makhluk predator terbesar di dunia ini. Jadi harus super hati-hati.
2. Entah mengapa, berjalan tanpa alas kaki disini sangat biasa. Sampai-sampai sebuah club yang saya pernah datangi memasang tanda di depan pintu yang intinya melarang orang yang bertelanjang kaki masuk.
3. Sudah sangat biasa melihat 'orang asli' dimana-mana. Tidak seperti yang biasa saya lihat di kota lain seperti Sydney atau Gold Coast, orang asli disini sangat berbeda. Rada-rada nakutin. :)
4. Berlayar, memancing, dan berenang adalah hal yang harus dilakukan di Darwin. Banyak orang yang memilih tinggal di dekat pantai dan mempunyai dek dan kapal sendiri.
5. "Market" adalah tempat yang wajib dikunjungi. Ada berbagai macam market, dan semuanya mempunyai keunikan sendiri-sendiri, dan sangat menarik untuk dikunjungi. Market terdekat dari rumah saya adalah Parap Market.
6. Hanya ada 1 bangunan mall besar di kota ini. Namanya Casuarina Square. Sedih gak siih?? Tapi mall ini cukup bisa mengobati kekangenan saya sama dunia mall (yaah... mau gak mau laah).
7. Harga bahan baku dan kebutuhan pokok relatif lebih mahal dibanding kota-kota besar di Australia lainnya. :(
8. Channel Free TV di kota ini berbeda dengan channel Free TV di bagian Australia lainnya. Sehingga harus rela gak bisa liat beberapa film seri dan berbagai tontonan menarik lainnya :(
9. 'Bule'nya berani 'nyiulin' cewek di jalanan!!!!! Norak kali ya!
10. Sering mati lampu! Terutama saat wet season. Ujan dikit, gluduk-dikit,... mati lampu.... atau kalo nggak, lagi asik-asik nonton TV, tiba2 channelnya mati aja gitu.....
Hmm.... kayaknya gak ada bagus-bagusnya yah. hahaha.... Anyway, cerita ttg Darwin will be continued.
Ada cerita tentang sejarah sampai saya bisa terdampar di kota ini, suka duka, dan uniknya kota ini. To be continued......
1 comment:
buset.... lengkap aja Nen! hee hee
Post a Comment