The Surrender,
The Strange Fruit,
Malam Pesona Indonesia,
For the 2nd time in my life, I went to stadium, to watch footy match! The first time was in Adelaide, watching Port Adelaide Vs Geelong. I didn't know anything about the game and its rules, and that was the first time I physically watch sport game in a stadium, with big crowd, so it was a bit weiiird. :) But last night was great! I really enjoyed the game, the crowd, and the atmosphere.
We didn't really supporting both teams, coz Andrew is a Swan's (Sydney) fans. He hope Port will win, just for the Swan's sake. So I decided to support Bulldogs.
The footy players are sort of like a star. They are celebrities. Everyone like them and treat them like a hero. *Gosh!*... The game last night was (of course) broadcasted live on Fox Sport. Our seat was quite close and in the middle of the ground. Good location. We could see the players and coaches clearly. Also can see how busy the Fox TV people broadcasting the game. All so exciting. I like the spirit of the supporter .. eventhough some of them could not watch their mouth.... I like the team's songs, and how they enter the ground at the start of the game. Kinda cool. :)
Anyway,... my team lost.... Ah well,... it was just a game..... :)
Anyway, hari itu juga kami akhirnya mencapai perbatasan antara South Australia dan Northern Territory. Yay !! Malamnya kami berhasil mencapai Alice Springs, dan menginap di salah satu hotel di sana, yang ternyata jelek abis! huuu huuuu..... AC gak dingin, dan bed sheet nya bau! yucky! bete banget. Mana udah cape seharian di jalan :(
Keesokannya, Sabtu, 14 January 2006, perjalanan tidak semulus hari-hari sebelumnya. Kami sempat mampir di Devil Marble, tempat rekreasi turis untuk melihat batu-batu besar yang terbentuk secara alami di daerah tersebut. Tetapi kemudian cuaca mulai tidak menentu. Kami terhadang oleh badai pasir, yang rada-rada nakutin. Awalnya dari jauh kami melihat langit di kejauhan berwarna merah dan berkabut, lalu ketika kami mulai mendekati tempat tersebut, baru kami sadari bahwa itu adalah badai pasir. Kami berhasil melewatinya dengan selamat ketika kemudian hujan mulai turun. Hujan kemudian menemani sepanjang perjalanan kami hari itu. Menjelang sore, kami hampir saja menabrak kanguru yang dengan polosnya nyebrang tepat di depan mobil kami! Stupid kangoroo! Saat itu sudah gelap dan hujan. Untung aja Andrew cekatan :) Pemandangan sepanjang jalan hari itu juga mulai berbeda jauh dari South Australia. Gersang, coklat, rumput kering, atau rawa-rawa.... dan di sepanjang pinggir jalan, banyak sekali gundukan tanah yang tinggi-tinggi hingga merupai istana semut atau lebih mirip batu besar (belakangan baru saya tau kalo itu adalah Termite Mound). Akhirnya kami mencapai kota Katherine malam itu, dan menginap disana. Ketika sampai di Katherine kami mulai menyadari kalau perjalanan sudah cukup dekat ke kota tujuan. Aneh rasanya melihat pohon-pohon tropis di sekitar hotel tempat kami menginap. Pohon kelapa, palem, akasia, kamboja, dan ... kolam renang! Mirip hotel di Indonesia. Hmmm......
Hari ke-empat, Minggu, 15 Januari 2006, Akhirnyaa.... kami sampai di kota Darwin sekitar jam 2 siang. :D What a trip! Dan Andrew sudah harus mulai kerja keesokan harinya. Berada di kota ini, terasa sedikit aneh....dibandingkan kota-kota lain di Australia yang pernah saya datangi, kota ini sangat berbeda. Udara terasa panas dan lembab meskipun hujan turun rintik-rintik. Pohon kelapa dan palem serta pohon bunga kamboja (frangipani) memayoritasi pemandangan di kota ini. Rumah-rumah berpagar tinggi, dan bertingkat, dan kami melihat jalan di city yang mirip jalanan di Bali karena banyak turis dan bar di sepanjang jalan. Serasa berada di suatu kota di asia! Bukan itu saja, beberapa orang saya liat bertelanjang kaki alias gak pake alas kaki. Beberapa dengan santainya jalan di bawah hujan tanpa payung atau jas hujan, alias ujan-ujanan. Beberapa orang saya lihat berpakaian aneh... gak matching atau berpakaian ala hippie. Dan yang paling mencolok adalah banyak 'orang asli' berkeliaran... yang menurut saya cukup menyeramkan.
kota yang aneh.....
The End